Thursday, March 10, 2011

Monyet yang Manakah Anda?


Dimana-mana namanya monyet selalu menjadi kambing hitam, loh katanya monyet, koq jadi kambing? Maksudnya begini, kalau ada orang kesel biasanya yang disebut pasti monyet. Meskipun sebenarnya ada hewan-hewan lain yang juga ga kalah seru kalau disebut misalnya an**** (he he lulus sensor).
Kembali ke monyet, suatu hari saya pergi ke sebuah toko buku dan tidak sengaja saya melihat sebuah buku yang masih disegel tapi saya tidak berani membukanya karena tidak berniat untuk membeli (niatnya sih nebeng baca aja). Karena saya penasaran dengan judulnya (saya lupa judulnya apa), maka saya baca-baca sinopsisnya. Isi sinopsis itu kurang lebih menceritakan tentang penelitan yang dilakukan oleh para profesor di Amerika yang subjek penelitiannya ternyata monyet (dan setelah saya googling ternyata udah banyak yang posting tentang monyet ini..he he, gapapa ya :D)

Pada penelitian itu lima ekor monyet dimasukkan ke dalam ruangan. Monyet pertama yang dimasukkan ke dalam ruangan adalah monyet A dan B. Selanjutnya di ruangan itu ditaruhlah sebuah tiang, yang diatasnya sudah bergelantungan pisang yang masak. Naluri seekor monyet (naluri kita juga :D) kalau ada pisang pasti ingin meraihnya. Kedua monyet itupun secara bergantian berusaha untuk mendapatkan pisang itu, mungkin dramanya agak mirip lomba panjat pinang tujuhbelasan. Akan tetapi setiap kali mereka mencoba meraih pisang itu mereka selalu mendapatkan halangan berupa semprotan air dan juga licinnya tiang itu, dan merekapun tidak mencobanya kembali.
Berikutnya giliran monyet C yang dimasukkan ke dalam ruangan, bedanya perlakuan para profesor ini terhadap monyet C tidak seperti yang dilakukan terhadap monyet A dan B, yaitu mereka tidak lagi menyemprotkan air apabila monyet C meraih pisang itu. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata monyet A dan B memberitahu monyet C kalau kita raih pisang itu maka pak profesor mau nyemprot, dan akhirnya monyet C pun harus mengubur impiannya dalam-dalam.
Selanjutnya para profesor mengeluarkan monyet A dan B, dan menggantikannya dengan monyet D dan E dan ternyata merekapun menyukai buah pisang. Akan tetapi ketika monyet D dan E hendak meraih pisang-pisang itu monyet C mencegahnya "hai kalian...jangan sentuh pisang itu...!" monyet D dan E pun bingung "ada apa gerangan kawan, kenapa kau melarang kami mengambil pisang itu? Tidakkah kau tahu kalau kami ini sangatlah lapar" he he begitulah kira-kira dialog para monyet.
Monyet C pun menjelaskan perihal larangan memakan buah pisang itu, dan monyet D pun percaya seraya menggaruk-garuk kepalanya. "oh jadi begitu bro?" kata monyet D. Tapi tidak demikian dengan monyet E, dia tidak menghiraukan kata-kata monyet C, akhirnya dia berusaha naik ke atas tiang dan meraih pisang-pisang itu.
Itulah akhir kisah lima monyet dan para profesornya. Eits tapi postingan ini belum berakhir, karena kita bukan bangsa mereka, maka alangkah baiknya kita ambil filosofi dari cerita dan dialog ngawur lima monyet tadi. Intinya dari kisah lima monyet tadi masing-masing menggambarkan karakter orang yang berbeda-beda. Monyet A dan B menggambarkan orang yang mudah menyerah setelah lelah mencoba dan gagal. Sementara monyet C dan D adalah tipe orang yang sebelum mencobanya sudah menyerah dulu, karena percaya dengan perkataan orang lain yang belum tentu benar. Dan monyet E adalah contoh dari beberapa karakter orang sukses yang tidak pernah menyerah ketika gagal, dan tidak terpengaruh oleh perkataan orang lain sebelum dia membuktikannya sendiri. Nah, monyet yang manakah Anda? Kalau saya sih...bukan monyet :p


0 comments:

Post a Comment